Fenomena hadirnya hoax, fitnah, dan serangan dari para buzzer menarik untuk dikaji. Ketua Presidium DPW Jarnas Anies Baswedan (ABW) Pasundan Jabar, H. Adam Anhari, S. Pd. MA. memberikan tanggapannya.
Adam menganggap relawan Anies yang muncul dalam berbagai simpul di tanah air ini sangat cerdas menanggapi isu yang berkembang di media sosial. Tanggapan Adam pada artikel ini tentu dapat menjadi salah satu metode yang menjadi pertimbangan bagi simpul relawan lainnya.
Adam yang juga aktif diberbagai komunitas, organisasi, bisnis, dan dakwah. Selaku Ketua Jarnas ABW Pasundan, berikut tanggapan Adam seperti disampaikan di bawah ini.

Fenomena menggembirakan dan luar biasa adalah kemunculan dari Anies Baswedan dalam blantika perpolitikan. Semenjak menjadi gubernur DKI Jakarta. Saya melihat begitu banyak yang mengapresiasi dan nilainya sangat positif.
Kejadian nyata, selama menjabat gubernur DKI jakarta, Anies Baswedan berusaha untuk memenuhi janji-janji politik yang ia sampaikan saat belum menjadi gubernur.
Semua boleh jadi hampir tuntas, boleh dibilang tuntas. Jakarta berubah 180 derajat dibandingkan dengan periode sebelum Anies menjadi gubernur.
Kekuatan media sosial luar biasa mengabarkan tentang keberhasilan Anies ini. Kalau dulu kita sangat tergantung dengan media kaca, media televisi. Hari ini, kita semua bisa melakukan hal yang sama untuk berikan apresiasi secara nyata terhadap kinerja seseorang Gubernur Jakarta.
Fenomena sebaliknya, tentu boleh dikata, ada yang terganggu dengan kemunculan sosok seorang Anies Baswedan, yang fokus dengan kerja kerja nyata, bukan sekedar jargon kerja kerja kerja, tapi memang beliau melakukannya apa yang dijanjikan. Tidak terpengaruh dengan suara-suara miring, hujatan, hinaan, bulian, hoax, fitnah, hate speech, atau bahkan ada indikasi tentang rencana kriminalisasi.

Sangat menarik, seorang Anies tidak terpancing dengan suara miring itu. Bagi Anies dalam membuat opini publik, ia tidak mengada-ngada, beliau memperlihatkannya dengan memperlihatkan kerja nyata, dan dapat dilihat oleh kita semua.
Zaman kini berbeda dengan zaman kita dulu. Sekarang saluran informasi seolah-olah semua kita bisa menjadi seorang jurnalis, membuat opini, dan tulisan.
Fenomena lain, banyak pihak akhirnya cenderung memfitnah. Fitnah yang ditujukan kepada seorang Anies Baswedan. Sekarang, Insya Allah, para relawan sangat cerdas untuk melihat dan bersikap terkait fenomena ini.
Perhatikan bagaimana relawan-relawan yang menginginkan Anies Baswedan menjadi presiden, mereka akhirnya menjadi seolah-olah menjadi bodyguard secara tidak langsung terhadap Anies Baswedan. Mereka menangkal apa yang dipublikasikan oleh para buzzer, atau oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dan merasa terganggu dengan keberadaan seorang Anis Baswedan.

Dalam mengantisipasi permasalahan dan solusinya, terutama di Jarnas ABW Pasundan, saya sudah menyampaikan kepada seluruh jajaran melawan. Di seluruh DPD di Jawa Barat kita tidak terganggu cibiran atau bulian dari para buzzer atau dari pegiat sosial yang disebut tadi.
Dalam Jarnas ABW Pasundan, kami sepakat akan menyampaikan atau mensosialisasikan nama Anies Baswedan dalam bingkai yang positif. Jadi kita tidak terganggu. Pengurus DPD dan seluruh relawan yang sudah tercatat jangan sampai terpancing untuk mengangkat isu-isu yang kontra produkitf.
Saya menyampaikan tiru dan contohlah cara seorang Anis. Beliau fokus dengan kerja, kita pun harus mengikuti, kita fokus dalam rangka mensosialisasikan Anies Baswedan kepada publik.
Insya Allah ke depan lama-lama orang akan melihat bahwa relawan-relawan ini adalah orang yang cerdas tidak terpancing dengan konten-konten negatif, termasuk bijak dalam menanggapi konten-konten negatif yang bersifat pancingan.
Insya Allah, semoga tidak lagi banyak orang yang termakan oleh hoax yang bertebaran di media
Sudah seharusnya kita bijak dalam bersosial media, tidak terpancing dengan isu isu negatif, orang cerdas akan bijak menanggapi konten negatif yang berisikan cibiran.
Pa anies ini patut dicontoh
iya memang betul jaman sekarang bermain perang politiknya hanya melalui media sosial dimana banyak buzzer buzzer yang menjelek menjelekan lawan politiknya
Indah Siti Z. – 19552011219
Di media sosial, semua orang bebas mengemukakan pendapat. Maka dari itu kita harus menjadi pengguna media sosial yang cerdas, yang dapat memfilter berita mana yang benar dan tidak, dan janganlah kita menuliskan sesuatu yang buruk yang pada akhirnya akan merugikan orang lain dan diri sendiri.
Di media sosial, semua orang bebas mengemukakan pendapat. Maka dari itu kita harus menjadi pengguna media sosial yang cerdas, yang dapat memfilter berita mana yang benar dan tidak, dan janganlah kita menuliskan sesuatu yang buruk yang pada akhirnya akan merugikan orang lain dan diri sendiri.
Dalam bersosial media semua orang memang bebas berpendapat namun alangkah baiknya apapun yang disampaikan harus berdasarkan etika yang baik
Hindari penyebaran hoax dengan pintar dan cerdas mencari informasi.
Media Sosial semua orang bebas perpendapat, dan karena itu pengguna sosial media seperti kita harus bisa memilih berita mana yang hoax atau tidak
Pada dasarnya kita sebagai masyarakat yang cerdas akan pintar dalam memahami pemberitaan yang beredar dimana menyaring kembali atau menelaah kembali kebenarannya.
Kelas-TIF RM
Dalam Media Sosial, Kita harus bijak dalam memilah sebuah berita agar tidak termakan HOAX. Maka dari itu, kita harus mencari tau sumber berita tersebut apakah benar atau tidak, dan jadikanlah Media Sosial yang bermanfaat bagi kita dan bagi orang lain.