Dunsanak.
  • Home
  • Teknologi
  • Budaya
  • Global
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Relawan
  • Daerah
No Result
View All Result
Get Started
Dunsanak.
  • Home
  • Teknologi
  • Budaya
  • Global
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Relawan
  • Daerah
No Result
View All Result
Dunsanak.
No Result
View All Result
Anies Baswedan: Politik Kotor?

Anies Baswedan pada Nasdem Memanggil

Anies dan Politik Identitas, Katanya.

Redaksi by Redaksi
Desember 3, 2022
in Relawan
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sulung Nof*

Anies Baswedan sedang dilabel sebagai Bapak Politik Identitas. Serangan ini lucu sekaligus pandir. Mengapa? Sebab tuduhan yang diarahkan kepada beliau tampak inkonsisten dan selalu berubah sesuai pesanan.

You might also like

Nasdem, PKS, dan PKB Solid Saling Membahu dalam Koalisi Perubahan, Kata Sukrawardi

Nasdem, PKS, dan PKB Solid Saling Membahu dalam Koalisi Perubahan, Kata Sukrawardi

September 22, 2023
Daftar Gubernur Masa Jabatan Habis pada 2023

Subarman: Nasdem, PKS, PKB, dan Ummat Berpotensi Kuasai Kepala Daerah di Jawa Barat

September 19, 2023

Mantan pemimpin dan pelayan warga DKI Jakarta itu dianggap gubernur penjual ayat. Padahal yang jelas-jelas membawa ayat adalah BTP (Ahok) ketika menyebut jangan mau dibohongi pakai surat Al-Maidah.

Anies juga dituding gubernur yang jual mayat gegara ada spanduk di sebuah masjid yang menolak untuk menyalati jenazah pendukung penista agama. Faktanya, justru beliau yang menawarkan diri menjadi imam shalat jenazah.

Calon Presiden RI itu juga dituduh sebagai pemimpin sektarian. Faktanya, beliau justru diusung pertama kali oleh Partai Nasdem. Konsekuensinya parpol ini dimusuhi istana dan para pendengung. Jadilah ia disebut Nasdrun.

*

Anies Bapak Politik Identitas, katanya. Beliau sebelumnya disebut beraliran Syiah, Salafi/Wahabi, dan lainnya. Padahal semua sebutan itu saling bertentangan. Kita jadi meragukan nalar mereka karena racauan tersebut.

Anies adalah aset penting yang entah kenapa dilepas oleh penguasa. Tengoklah videonya saat beliau berikan arahan kepada relawan di Pilpres 2014. Semua menyimak dengan rasa kagum, betapa hebatnya sosok pembicara itu.

Maka ketika posisinya berhadapan pada Pilgub DKI 2017, amarah mereka jadi tidak terkendali sampai ubun-ubun. Tahu sendirilah kalau orang emosi, yang keluar dari mulutnya tidak diayak. Orang Betawi menyebutnya “ngebacot.”

*

Anies Bapak Politik Identitas, katanya. Tapi kenapa saat putrinya menikah tempo hari tidak ‘dipaksa’ menggunakan hijab? Sebab beliau tahu bahwa hal itu baiknya lahir dari keyakinan diri sendiri, bukan dari tekanan dan paksaan.

Hanya karena cucu dari Pahlawan Nasional Indonesia itu didukung oleh Imam Besar dan organisasinya lantas Anies dituduh menjual agama? Bukankah beliau juga dekat dengan semua pemua agama tanpa kecuali? Sehingga beliau lebih tepat digelari Bapak Kesetaraan.

Serangan sporadis yang ditujukan kepada Anies tampak ambivalen saat beliau dianggap tidak satupun membangun masjid. Faktanya di masa beliau beberapa masjid terbangun. Buktinya adalah Masjid Amir Hamzah. Ditambah lagi ada kebijakan dana BOTI.

*

Anies Bapak Politik Identitas, katanya. Khawatirnya ada yang kurang memahami bahwa dalam diri setiap orang sudah melekat identitasnya. Apa yang ingin mereka hilangkan? Agamanya? Jenis kelaminnya? Sukunya?

Jangan berlindung dibalik propaganda politik identitas, tapi sebenarnya ada agenda tersembunyi melawan konstitusi. Dalam Pembukaan UUD 1945 jelas disebut bahwa kemerdekaan Indonesia diraih “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.”

Anies sudah membuktikan kinerja dan prestasinya di ibukota. Saat ini beliau ingin menunaikan janji kemerdekaan dalam cakupan yang lebih besar, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, adakah rumah ibadah dirobohkan? Atau adakah deretan rumah warga dibuldozer? Atau adakah kebijakan yang diskriminatif? Atau adakah perilaku beliau yang intoleran dan radikal?

Jika hanya katanya bukan faktanya, maka jangan terjebak pada propaganda. Sebab faktanya, di masa kepemimpinan Pak Anies, Jakarta meraih indeks demokrasi, toleransi, dan kohesivitas yang terbaik. Dan alhamdulillah tingkat kepuasan publik mencapai 83%.

Bandung, 03122022

*Pendiri dan Sekjen REKANAN (Rekan Anies Baswedan)

Tags: Anies Baswedanpolitik identitasRekan Anies BaswedanREKANANSulung Nof
Redaksi

Redaksi

Related Stories

Nasdem, PKS, dan PKB Solid Saling Membahu dalam Koalisi Perubahan, Kata Sukrawardi

Nasdem, PKS, dan PKB Solid Saling Membahu dalam Koalisi Perubahan, Kata Sukrawardi

by Redaksi
September 22, 2023
0

Jakarta, 20 September 2023 - Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Sukrawardi Dahlan, memberikan pandangannya mengenai perkembangan koalisi perubahan yang semakin solid...

Daftar Gubernur Masa Jabatan Habis pada 2023

Subarman: Nasdem, PKS, PKB, dan Ummat Berpotensi Kuasai Kepala Daerah di Jawa Barat

by Redaksi
September 19, 2023
0

Jawa Barat, 19 September 2023 - Subarman, seorang anggota presidium Sekber Relawan Anies Jawa Barat, mengamati dengan seksama fenomena menarik...

Dunsanak di Cianjur: Mendukung Keutuhan Bangsa melalui Pemilu yang Jujur dan Adil

by Redaksi
September 18, 2023
0

Cianjur, 17 September 2023 - Suasana haru dan semangat persatuan terasa kuat dalam acara silaturahmi yang berlangsung pada hari Minggu,...

Sekber Nasional dan Sekber Prov. Jabar : Kampung Anies Tumbuh Pesat

by Redaksi
September 10, 2023
0

Pada hari Sabtu, 9 September 2023, diadakan pertemuan antara Presidium Sekretariat Bersama Kolaborasi (Sekber) Nasional dengan Sekber Prov. Jawa Barat...

Next Post
Suara Relawan

Suara Relawan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dunsanak

Media Informasi Dunsanak

  • Contact Us

Copyright © 2022 by Dunsanak

No Result
View All Result
  • Home
  • Contact Us

Copyright © 2022 by Dunsanak