Di era yang serba digital ini tidak menutup kemungkinan untuk menampilkan penampilan angklung secara digital. Contohnya seperti penampilan virtual oleh KPA ITB.
Awal mula dampak dari pandemi COVID 19 yang mengakibatkan banyaknya kegiatan dan pertunjukan angklung yang dibatalkan akibat penerapan protokol Kesehatan. Hal ini berpengaruh pada berkurangnya interaksi anggota dalam komunitas angklung dan terancamnya regenerasi pelestari angklung di komunitas tersebut.
KPA-ITB melalui aplikasi digital membuat inovasi mengalihkan semua kegiatan bermain angklung yang semula tatap muka menjadi online atau virtual.
Mekanisme penampilan angklung versi KPA-ITB dilakukan dalam beberapa bentuk seperti aransemen angklung, latihan dan rekaman, serta editing sound dan video.
Aransemen Angklung diantaranya meliputi pemilihan lagu yang mudah dan membuat aransemen lagu yang sederhana. Aransemen dibuat pada aplikasi Musecore lalu dibuatkan file mp3 lagunya dan file word partiturnya. Pemakaian alat tambahan menyesuaikan dengan kondisi ketersediaan alat musik di tempat masing-masing pemainnya. Dan Perhatikan ketentuan-ketentuan dari aplikasi digital yang digunakan.
Dari sisi Latihan dan Rekaman, hal-hal yang perlu disiapkan meliputi handphone, serta kostum dan background/backdrobe. Satu handphone untuk memainkan aplikasi iAngklung, handphone atau gawai lain untuk merekam suaranya dan usahakan dilakukan di ruangan yang kondusif (minim kebisingan). Gawai untuk merekam alat tambahan menyesuaikan dengan alat tambahannya.
Laptop digunakan pada saat latihan untuk mendengarkan mp3 lagunya (dengan earphone agar lebih optimal) sambil membuka file partiturnya, dan pada saat rekaman untuk merekam video pemain (tanpa earphone agar lebih estetis) bisa menggunakan fitur recording pada aplikasi Zoom Meet atau fitur video recorder dari laptop itu sendiri.
Sedangkan dari sisi Editing Sound dan Video merupakan proses editing sound dan editing video. Proses editing sound lebih baik dilakukan terlebih dahulu, menggunakan aplikasi Studio One. Proses editing video menggunakan aplikasi Adobe Premier Pro, tinggal menimpa dari file sound/audio yang sudah rampung. Semua proses editing ini memakan waktu paling cepat 2 minggu, sangat tergantung dari tingkat kerumitannya.
“Teknologi saat ini sudah semakin canggih, saatnya kita generasi milenial untuk memanfaatkan teknologi sebagai (media) pelestarian budaya”, ungkap Ketua KPA ITB 48, M Arif Sadewo.
Laporang lapangan oleh : Willy Ichsan J