Potensi Pariwisata masih menjadi andalan bagi pergerakan ekonomi dunia, begitu juga dengan ekonomi kreatif yang menghasilkan berbagai kreativitas yang juga mampu membangkitkan perekonomian masyarakat. Kombinasi dua bidang ini menjadi bagian yang fundamental untuk perekonomian nasional, daerah, maupun wilayah. Arief Syaifudin selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandungmengungkapkan tentang pentingnya optimalisasi pergerakan dua bidang ini sehingga menjadi ekosistem pembangkit ekonomi Kota Bandung.
Penguatan potensi Kekuatan Pariwisata dan Ekonomi kreatif menjadi sebuah ekosistem ini disampaikan Arif pada saat kegiatan Patrakomala Coffee Club (PCC), Kamis 16 Maret 2023 lalu di Universitas Sanggabuana YPKP Bandung. Pada kesempatan ini juga hadir Rektor Universitas Sanggabuana, Dr. Didin Saepudin, SE., MSi., selain itu juga terlihat Wakil Rektor, Narasumber, pakar dan praktisi, penyelenggara kegiatan dari Kabayan Group, serta ratusan peserta PCC.
Pada kesempatan ini, Arief mengungkapkan, “Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sendiri melalui bidang ekonomi kreatif memiliki peran sebagai fasilitator dan juga regulator dalam kebijaksanaan pemecahan masalah dari pelaku semua sub-sektor ekonomi kreatif dalam hal suprastruktur.”
“Selain itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sendiri juga sedang mencanangkan program kegiatan berkelanjutan dengan beberapa proses yaitu kreasi- produksidistribusi-konsumsi-konservasi. Dimana untuk merealisasikan program kegiatan tersebut diharapkan adanya kolaborasi antara semua bagian pentahelix yang salah satunya dengan kegiatan Patrakomala Coffee Club ini,” lanjut Arief.
Arief juga menyampaikan kegiatan PCC diadakan dengan maksud untuk mengenal dan mengidentifikasi sub sektor ekonomi kreatif yang ada di Kota Bandung, menimbulkan serta mendukung adanya sinergitas dan kolaborasi antara pentahelix yang terkait. Maksud tersebut dilakukan diantaranya melalui Patron Patrakomala.
Sementara itu, Sanny Megawati sebagai sub koordinator Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Bandung melengkapki pernyataan Arif. “Dalam mengembangkan pariwisata melalui peran ke- 17 sub sektor ekonomi kreatif di Kota Bandung, Pemerintah mendukung para stakeholder untuk saling berkolaborasi. Melalui Patron Patrakomala ini dapat diketahui dampaknya bagi pelaku ekonomi kreatif bagi masyarakat. PCC merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan bersama. Sehingga tujuan lain ajang inkubasi dapat direalisasikan, termasuk melalui pertemuan di kampus dalam penggerakan ekonomi kreatif ini dari sisi kalangan akademis menjadi bagian ekonomi kreatif itu sendiri,” ungkap Mega di acara yang didukung oleh mitra kegiatan dari Kabayan Group.
“Patrakomala Coffee Club akan mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif dari 17 sub sektor yang berasal dari unsur asosiasi, pebisnis, komunitas, media dan pemerintah terkait di Kota Bandung,” ucap Mega.
Terkatait dengan PCC ini, Mikael Maestro yang menginisiator Bandung sebagai City of Creator ketika dihubungi menyebutkan, “Patrakomala Coffee Club ini merupakan salah satu wadah bagi Creator di Bandung, sangat banyak para Creator eksis di kota ini, sehingga Bandung sering dinobatkan sebagai kota kreatif.”
Peneliti Teknologi Informasi, Jack Febrian Rusdi yang hadir pada kegiatan tersebut juga menyampaikan, “Bandung telah membuktikan bahwa di kota ini telah banyak lahir para creator untuk tanah air ini, dan umumnya mereka berasal dari ekonomi kratif ini.
Selanjutnya, Arif menungungkapkan, “Pemerintah berusaha untuk mengidentifikasi permasalahan dari masing-masing sub sektor ekonomi kreatif di City of Creator ini, sehingga pemerintah dapat turut memfasilitasi, khususnya dalam hal regulasi, termasuk menjebatani kolaborasi masing-masing sub sektor sehingga mampu perkembangan pariwisata Bandung.”
“Dengan potensi yang sangat beragam ini, Kota Bandung membutuhkan suatu akselerasi yang dapat menumbuhkan benih-benih ekosistem ekonomi kreatif yang akan membuahkan dampak ekonomi lokal yang positif bagi masyarakat Kota Bandung, seturut dengan karakter lokal yang dipasarkan di dunia pariwisata. Semakin banyak turis, semakin banyak dampak ekonomi yang diterima oleh masyarakat kreatif Kota Bandung,” tutup Arief.