Bandung sebagai City of Creators, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pariwisata Kota Bandung berusaha untuk merangkul berbagai kalangan untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung. Statement ini diungkapkan oleh Arief Syaifudin selaku Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Bandung. Kepedulian pemerintah ini diungkapkan pada kegiatan Patrakomala Coffee Club (PCC) di Universitas Sanggabuana YPKP Bandung, Kamis (16 Maret 2023).
Patrakomala Coffee Club (PCC) merupakan kegiatan advokasi bagi masyarakat khususnya terkait dengan Ekonomi Kreatif di Kota Bandung. Disbudpar memiliki sebuah platform Patrakomala sebagai salah satu strategi dalam mengelolaan dan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Bandung. Para Creator ekonomi kreatif berkumpul melalui platform ini untuk dapat mengikuti berbagai perkembangan terkait para stakeholder ekonomi kreatif di kota tersebut. Platform Patrakomala tidak hanya sebagai sebuah sistem, namun juga terkait dengan berkumpulnya para stakeholder dan pengelolaan berbagai proses.
Dalam memperkuat pernyataan Arief, founder Patrakomala, Sanny Megawati yang juga sebagai pejabat di lingkungan Disbudpar Kota Bandung menyebutkan bahwa dukungan pemerintah dalam ekonomi kratif ini dilakukan dalam berbagai bentuk bagi para kreator. Salah satu dukungan yang disediakan adakah pendafataran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Pendaftaran HKI ini disediakan gratis dan didanai oleh pemerintah. “Para Creator dapat mendaftarkan diri melalui platform Patrakomala,” pesan Mega.
“Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sangat penting dalam pengembangan ekonomi kreatif karena HKI membantu melindungi ciptaan intelektual yang merupakan inti dari bisnis ekonomi kreatif. Bisnis ekonomi kreatif melibatkan industri seperti seni, musik, film, desain, periklanan, teknologi informasi, dan sektor kreatif lainnya. Di sinilah HKI memainkan peran penting dalam melindungi hak-hak pencipta, mempromosikan inovasi, meningkatkan nilai tambah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Mega yang juga founder dari platform Patrakomala.
Mega juga menjelaskan bahwa dengan adanya hak kekayaan intelektual, para pencipta dan produsen dalam industri ekonomi kreatif dapat menghasilkan produk yang orisinal dan unik, serta dapat memasarkannya dengan aman dan nyaman tanpa takut dicontek atau ditiru oleh pesaing. Hal ini juga memungkinkan para produsen untuk mengambil manfaat dari karya mereka dan menikmati penghasilan yang layak dari upaya mereka.
Secara keseluruhan, HKI sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di mana hak-hak intelektual harus diperlakukan sebagai aset penting bagi para pelaku bisnis dan industri kreatif. Karena itu, penting bagi pemerintah, pengusaha, dan masyarakat umum untuk memahami dan melindungi hak-hak kekayaan intelektual dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia.
Dalam memperkuat munculnya para creator baru, Dr. Deni Nurdyana Hadimin selaku pakar Administrasi Bisnis memberikan strategi kepada peserta yang hadir. Strategi tersebut terutama dalam penguatan peserta untuk menghasilkan kreasi baru melalui kepercayaan diri.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Daniel Paulus Evert juga diisi dengan pemaparan tentang pengelolaan konten sosial media oleh praktisi, Rahmat Dhani. Dhani selaku content creator atau youtuber memberikan sharing pengalamannya dalam mengelola konten youtube.
Pada kegiatan ini juga tampak hadir Jack Febrian Rusdi sebagai peneliti Teknologi Informasi yang memberikan pandangan tentang potensi ekonomi kreatif di Bandung. Selain itu juga tampak hadir para pejabat di lingkungan Universitas Sanggabuana YPKP, Mahasiswa, pejabat dari Kabayan sebagai penyelenggara kegiatan, dan undangan lainnya.