Jakarta, 22 Agustus 2023 – Pakar Ekonom Dr. Awalil Rizky, seorang ekonom terkemuka dari Bright Institute, mengungkapkan bahwa ketimpangan ekonomi di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, menurutnya, kondisi saat ini lebih buruk dibandingkan dengan awal era reformasi.
Ketimpangan ekonomi adalah fenomena ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan, kekayaan, dan peluang di antara penduduk atau kelompok-kelompok dalam suatu negara. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah berjuang untuk mengatasi masalah ini, namun data terbaru menunjukkan adanya perburukan yang memprihatinkan.
Dalam sebuah video yang diunggah di saluran YouTube miliknya, Dr. Awalil Rizky menjelaskan bagaimana ia menganalisis data dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Credit Suisse, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Menurut analisisnya, tingkat ketimpangan ekonomi di Indonesia tidak kunjung membaik selama periode pemulihan pasca pandemi, bahkan cenderung semakin memburuk.
Dari data yang disampaikan, terlihat bahwa kesenjangan antara golongan kaya dan miskin semakin melebar. Mereka yang sudah memiliki kekayaan cenderung semakin kaya, sementara kelompok miskin terus berjuang untuk bertahan.
Dalam perkembangan yang mengkhawatirkan, rasio Gini, yang merupakan ukuran statistik untuk mengukur ketimpangan pendapatan, juga mengalami peningkatan. Semakin tinggi nilai rasio Gini, semakin besar ketimpangan ekonomi dalam suatu negara. Data BPS menunjukkan bahwa rasio Gini Indonesia mengalami kenaikan tajam, menegaskan fakta bahwa kesenjangan ekonomi semakin melebar.
Awalil Rizky bukan hanya seorang akademisi, tetapi juga seorang pembelajar ekonomi yang berdedikasi untuk memberikan informasi dan literasi ekonomi kepada masyarakat. Ia memandang bahwa pemahaman tentang kondisi ekonomi negara adalah hak setiap warga negara.
Meskipun tantangan ketimpangan ekonomi yang dihadapi Indonesia sangat kompleks, pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Dengan upaya bersama, Indonesia masih memiliki potensi untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil dari segi ekonomi.
Ketimpangan ekonomi bukanlah masalah yang dapat diabaikan, dan melalui kesadaran akan kondisinya, diharapkan langkah-langkah strategis dapat diambil untuk meraih perubahan positif menuju kesetaraan ekonomi yang lebih baik di masa depan.