Masyhuri Haz Hasibuan, SH., seorang praktisi hukum yang aktif di lapangan, menghadirkan pandangan menariknya mengenai peran generasi muda dalam dunia politik. Dalam pengamatannya yang mendalam, Hasibuan menyoroti tingginya tingkat kepedulian generasi muda terhadap politik, meskipun terkadang mereka terlihat cuek.
Menurut Hasibuan, generasi muda semakin terlibat dalam politik karena mereka secara langsung merasakan kondisi bangsa pada saat ini. Mereka tidak dapat mengabaikan permasalahan yang ada, termasuk dari sisi ekonomi, pendidikan, dan pangan. Kondisi tersebut mendorong mereka untuk menginginkan perubahan yang nyata.
Namun, Hasibuan mencatat bahwa generasi muda tidak mudah tertipu oleh kampanye-kampanye yang dianggap manipulatif. Mereka tidak hanya melihat pada spanduk-spanduk berkilauan atau hasil survey yang dianggap palsu untuk menjatuhkan calon tertentu, seperti yang menjatuhkan pasangan Anies dan Muhaimin (AMIN). Generasi muda lebih cenderung melihat kepada realita dan fakta, memilih untuk berpegang pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mereka dengan saksama mengamati bahwa, justru, masyarakat Indonesia memberikan dukungan yang kuat untuk Pasangan AMIN di lapangan. Mereka menyorot bagaimana antusiasme masyarakat pendukung pasangan ini begitu besar, meskipun hasil survei yang dikendalikan oleh pihak tertentu menyatakan sebaliknya, yakni menilai Pasangan AMIN kurang populer.
Para Generasi Muda menunjukkan ketidakmudahan mereka untuk diperdaya oleh isu-isu yang dianggap sepele. Bahkan, sebagian dari mereka mengajukan pertanyaan, “Jika benar Pasangan AMIN tidak populer, mengapa di lapangan kita melihat dukungan masyarakat yang begitu ramai?” Bagi mereka, spanduk hanyalah alat manipulatif semata yang dapat menyesatkan opini publik.
“Generasi muda kini semakin cerdas dan skeptis. Mereka tidak hanya puas dengan janji-janji manis, melainkan mencari tahu lebih dalam mengenai rekam jejak dan visi nyata para calon pemimpin,” kata Hasibuan.
Generasi Muda telah menunjukkan kecerdasan dalam menentukan pilihan calon wakil mereka, bukan semata-mata karena popularitas, tetapi karena keyakinan bahwa calon tersebut benar-benar dapat menjadi perwakilan yang efektif di negeri ini, membawa perubahan positif dari kondisi saat ini. Mereka menyadari bahwa kondisi buruk saat ini berasal dari kesalahan pilihan masyarakat di masa lalu. Kesalahan ini tidak hanya berdampak saat ini, tetapi juga memiliki potensi untuk memengaruhi masa depan jika pemilihan presiden dan calon legislatif dilakukan secara kurang cermat. Oleh karena itu, “generasi muda memahami betapa pentingnya membuat keputusan yang bijaksana dalam pemilihan pemimpin untuk mencegah peristiwa yang merugikan di masa mendatang,” tutup Masyhuri Hasibuan.
Pandangan ini mencerminkan semangat perubahan yang mendalam di kalangan generasi muda. Mereka ingin melihat perubahan positif, bukan sekadar janji-janji kosong. Dengan fokus pada realita dan fakta, generasi muda memberikan harapan baru dalam membangun politik yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Dengan demikian, generasi muda bukan hanya mencari perubahan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi hidup kita dan bangsa ini.