23 Agustus 2023, Jakarta. Baru-baru ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengundang debat calon presiden (bacapres) dalam rangka menggali etika kepemimpinan, mengukur kualitas pemimpin, dan membuka peluang perubahan positif dalam dunia politik Indonesia. Media Dunsanak mendapatkan kesempatan berbincang dengan Zulham Waleuru, seorang tokoh pemuda yang berperan dalam inisiatif ini, untuk membahas lebih lanjut tentang tujuan dan implikasi dari debat tersebut.

Etika Kebangsaan sebagai Landasan
Dalam wawancara ini, Zulham yang juga berasal dari Relawan Beta Manis menyampaikan keprihatinannya mengenai degradasi etika kepemimpinan di Indonesia. Ia merasa bahwa beberapa pemimpin saat ini lebih condong pada memperkaya diri sendiri dan kelompok tertentu, mengabaikan kesejahteraan rakyat. Zulham mengkritik praktik “cawe-cawe presiden” yang tidak sesuai dengan etika berbangsa dan bernegara yang diamanatkan oleh UU No. 7 Tahun 1945. Ia juga menyoroti kurangnya keterlibatan masyarakat adat, perempuan, dan elemen masyarakat lainnya dalam pengambilan kebijakan, yang tidak menghormati prinsip musyawarah dalam Pancasila.
Menurut Zulham, BEM UI mencoba mencari solusi dengan tujuan membantu masyarakat mengukur kualitas kepemimpinan yang lebih baik dan membantu membentuk arah masa depan Indonesia yang lebih positif melalui gerakan-gerakan pemuda. Ia percaya bahwa langkah ini merupakan awal yang baik untuk menginspirasi gerakan serupa di seluruh negeri, yang pada gilirannya akan mendorong perubahan positif.
Mengukur Kualitas Pemimpin melalui Debat
Zulham berpendapat bahwa debat calon presiden adalah cara yang baik untuk mengukur kualitas pemimpin. Ia menekankan bahwa setiap pemimpin memiliki kualitas, namun uji kualitas kepemimpinan perlu dilakukan secara terbuka untuk menilai watak kepemimpinan dan kelayakan calon pemimpin.
Zulham juga memandang bahwa para mahasiswa memiliki peran penting dalam mengawal demokrasi dan mengukur kualitas pemimpin. Ia mengajak para mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia untuk melakukan hal serupa, sehingga perubahan positif dalam watak kepemimpinan dapat terjadi secara luas dan masif.
Peluang dalam Debat Bacapres
Dalam konteks peluang politik, Zulham mengidentifikasi dua sisi keuntungan dalam debat bacapres ini. Pertama, ia menyoroti peran generasi Z dan milenial dalam mempengaruhi penentuan pemimpin berdasarkan aspek kualitas dan kepintaran. Uji kualitas pemimpin yang diadakan oleh BEM UI dapat menjadi isu yang memengaruhi pandangan Gen Z dan milenial terhadap pemilihan pemimpin yang cerdas dan berkualitas.
Sisi kedua adalah menciptakan sejarah baru dalam siklus demokrasi. Zulham mengakui bahwa ini adalah kali pertama mahasiswa dan masyarakat secara langsung menguji kualitas calon pemimpin. Langkah ini diharapkan dapat melahirkan budaya yang lebih baik dalam demokrasi dan menciptakan pemimpin-pemimpin berkualitas di masa depan.
Zulham juga berharap agar langkah ini menjadi bagian integral dari proses pemilihan di seluruh tingkatan, seperti pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan kepala desa. Dengan demikian, edukasi langsung kepada masyarakat dapat membentuk sikap yang lebih cerdas dalam memilih pemimpin dan secara perlahan menggantikan praktik money politik.
Masa Depan Cerah melalui Perubahan Positif
Dari wawancara ini, tergambar optimisme Zulham Waleuru mengenai masa depan Indonesia. Ia percaya bahwa melalui inisiatif seperti debat bacapres yang diadakan oleh BEM UI, masyarakat dapat lebih bijak dan cerdas dalam memilih pemimpin yang berkualitas dan beretika. Langkah ini merupakan bagian dari usaha untuk mengangkat etika kepemimpinan, memperbaiki watak kepemimpinan yang telah terkikis, dan membuka peluang menuju perubahan positif yang lebih baik untuk Indonesia.