Oleh: Sulung Nof
Semalam saya bermimpi bertemu Pak Anies Baswedan. Beliau keluar bersama beberapa tokoh usai acara di sebuah lokasi.
Salah satu tokoh yang saya lihat adalah Pak Prabowo Subianto, yang langsung berjalan menuju kendaraan pribadinya, Toyota Alphard.
Kemudian Pak PS duduk di kursi belakang. Wajahnya tampak murung. Awalnya saya rencana menghampiri, lalu terbersit, “Sudah usai.”
Kembali ke Pak Anies Baswedan. Kita sempat duduk bercakap-cakap di atas tembok tepi taman. Tembok itu didirikan dari tumpukan batu kali.
Rumput di atas tamannya seperti hamparan permadani hijau yang dipayungi ranting daun pohon ketapang kencana. Mirip kanopi alami.
Dalam momen itu, saya menceritakan kondisi relawan secara umum. Entahlah, apakah itu “heart to heart talk” atau sekadar curahan hati.
Sebagaimana layaknya orang yang bertemu dengan sosok yang didukung, beberapa kali saya minta izin wefie untuk abadikan momen.
Dari kepingan mimpi itu saya menebak Pak Anies akan bertemu Pak PS; seperti beliau bertemu Pak Presiden Joko Widodo usai purnatugas.
Pertemuan itu adalah ruang untuk bicara dari hati ke hati. “Heart to heart talk” antara dua tokoh nasional guna menjernihkan suasana.
Suasana yang dimaksud adalah munculnya isu bahwa Pak Anies dianggap mengkhianati atau tidak berterima kasih kepada Pak PS.
Barangkali anggapan itulah yang mengundang rasa jengkel sebagian kader. Bukan hanya kader, die hard Pak PS pun tampak keki.
Misalnya ada dalam diskusi di kanal Video Legend yang dipandu oleh Mas Ahmad Dhani Prasetyo dengan mengundang dua orang narasumber.
Melihat tayangan itu, saya rasanya ingin buat konten tanggapan. Kiranya tak perlu Pak Anies yang mesti klarifikasi. Relawan sudah cukup.
Jadi melalui tulisan ini, semoga Mas Ahmad Dhani berkenan menanggapi. Kita siap “heart to heart talk” dengan Koh Zeng Wei Jian.
Kita terang-terangan saja, siapa sosok —dan parpol yang lebih pantas disebut mengkhianati dan tidak berterima kasih kepada pemilihnya.
Bandung, 27102022
Video: FB
–
Menurut saya karena Pak anies sedang dalam proses membantu masyarakat, Pak anies lebih berpendapat bahwa masyarakat lebih membutuhkannya daripada undangannya Pak PS, namun Pak PS ini ingin Pak Anies selalu datang ke undangannya Pak PS ini jadi mungkin kekesalan pak PS terjadi karena undangannya tidak dapat dihadiri oleh Pak Anies
Pentingnya berbicara dari hati ke hati dalam artian membicarakan perihal dengan kepala dingin tanpa rasa keki apalagi kaku,semoga apa yang tengah dihadapi pa anis dan pa PS segera terselesaikan dengan damai.
Dengan adanya pembicaraan hati ke hati bisa membuat seseorang saling mengerti dengan lawan bicaranya tak terkecuali tokoh politik, dan untuk isu itu hanya sekedar isu semoga saja pak Anies Baswedan dan pak Prabowo Subianto tidak mengambil sisi negatif dari isu tersebut.
Semoga apa yang tengah dihadapi pa anis dan pa PS segera terselesaikan dengan damai