Oleh: Sulung Nof*
Banyak hal menarik untuk dicatat dalam siniar Gita Wirjawan yang menghadirkan cendekiawan Muslim terkenal yakni Prof. Dr. Quraish Shihab sebagai narasumber dalam seri Endgame #112.
Secara umum, mantan Menteri Agama RI pada masa H. M. Soeharto itu mengajak kita untuk gemar membaca (iqra). Sebab ayat Al-Quran yang pertama kali turun adalah perintah iqra.
Iqra dalam hal ini bisa mencakup membaca yang tersurat seperti: Al-Quran, Al-Hadits, buku, majalah, dan lainnya maupun membaca alam, orang, peradaban, dan sebagainya.
Pada menit ke-35, mantan Menteri Perdagangan RI era SBY itu coba mengulik pandangan Prof. Quraish Shihab tentang demokrasi liberal yang diterapkan pasca reformasi hingga saat ini.
Pakar tafsir kontemporer asal Sulawesi itu menjelaskan bahwa dalam Islam, mekanisme yang dikenal adalah musyawarah. Dan ulama berbeda pendapat dalam menyikapi demokrasi.
Secara etimologis, kata musyawarah berasal dari akar kata “syawara” yang berarti mengambil madu dari sarang lebah. Artinya, musyawarah mestilah menghasilkan sesuatu yang baik.
Ayah Najwa Shihab itu memberikan pesan agar jangan bermusyawarah dengan orang yang bodoh, penakut, dan ambisius. Sebab ketiga tipe ini tidak akan memberikan manfaat positif.
Oleh karena suara terbanyak tidak menjamin bakal mendapat pemimpin yang terbaik, maka beliau berpendapat bahwa masyarakat perlu terus diedukasi dalam menentukan pilihan.
Prof. Quraish Shihab juga menitip harapan agar Indonesia bisa menciptakan tokoh-tokoh pemimpin yang menghayati tuntunan agama dan memahami kebutuhan masyarakat.
Dalam hal ini saya setuju 100% dengan beliau. Pemimpin sebaiknya menginternalisasi nilai-nilai spiritual dalam perilaku dan kebijakannya sehingga patut menjadi teladan.
Dan sudah seharusnya pemimpin memahami kebutuhan rakyat, seperti: sembako murah, kesehatan dan pendidikan gratis, pekerjaan terbuka, hidup makmur dan sejahtera, dsb.
Dan pemimpin seperti itu dapat kita baca dan telusuri melalui rekam jejaknya selama ini. Baik dari sisi kehidupan pribadi dan keluarga, maupun kebijakan dan prestasinya. Iqra! Bacalah!
Bandung, 29122022
*Penulis Buku The Golden Teacher: 7 Poin Menjadi Guru yang Memikat Hati