Dalam suasana belajar yang penuh semangat, berbagai pihak yang hadir berkumpul di lapangan SDN 113 Banjarsari Bandung, terdapat satu kisah yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai spiritual yang mendalam kepada para siswa, yaitu kisah Isra’ Mi’raj, perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ke langit. Acara ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Februari 2024 lalu.
Bagaimana sekolah ini berhasil mengintegrasikan kisah ini ke dalam kurikulum dan kehidupan sehari-hari siswanya, kita ungkap dalam artikel ini.
Nilai Spiritual dari Isra’ Mi’raj:
– Ketaatan: Anak-anak mempelajari pentingnya ketaatan kepada Allah SWT dan kepatuhan terhadap perintah-Nya melalui kisah Isra’ Mi’raj, seperti diungkapkan oleh Ustad Faturrazak, S.Pd. yang jadi pembicara pada kegiatan ini.
– Kesabaran dan Keteguhan. Perjalanan penuh ujian Nabi Muhammad SAW mengajarkan siswa untuk bersabar dan teguh dalam menghadapi cobaan dalam kehidupan, ungkap Guru Agama, Ela Komala, S.Ag. M.M di sela-sela kegiatan.
– Kepedulian terhadap Sesama: Pesan kasih sayang dan kepedulian kepada sesama yang terdapat dalam kisah Isra’ Mi’raj mengilhami siswa untuk membantu dan peduli terhadap orang lain di sekitar mereka, kata Ranti Agustina, salah seorang Guru di sekolah ini.
Mengajarkan Kisah yang Mendalam
Guru dengan semangat mengenalkan kisah Isra’ Mi’raj kepada murid-muridnya, tidak hanya mengajar tentang perjalanan fisik, tetapi juga menerangkan makna spiritual yang terkandung di dalamnya. Anak-anak terpesona dengan cerita yang menakjubkan ini, sementara guru dengan penuh kehangatan membimbing mereka memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Hal ini disampaikan oleh Arlinda Febrian sebagai salah seorang Orangtua Murid yang juga hadir.
Selama kegiatan ini, terjalinlah hubungan yang erat antara guru dan murid. Guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga menjadi teman dan teladan yang menginspirasi. Anak-anak merasa nyaman untuk bertanya dan berbagi pemikiran mereka, sementara guru dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan. Acara diakhiri dengan doa bersama, di mana anak-anak dan guru mengangkat tangan mereka dalam kesatuan hati. Pendapat ini disampaikan oleh para orangtua, termasuk diantaranya Astri Suhaeni.
Peringatan Isra’ Mi’raj bukan hanya menjadi momen pembelajaran, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak dan guru untuk merasakan kehadiran spiritual yang kuat, kata Siti Barkah Kamilah selaku guru.
Kegiatan ini juga didukung oleh orangtua, membentuk ikatan yang erat antara anak-anak dan guru, serta menciptakan lingkungan belajar yang penuh inspirasi dan kehangatan di sekolah.
Sebagai penutup, kepala sekolah SDN 113 Banjarsari Bandung Agus Mursallim mengharapkan agar anak tetap menjaga sholat lima waktu, baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun di luar. Serta menjadi anak yang cerdas, berakhlak, termasuk, dan takwa.