Kehadiran teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kancah politik, termasuk pemilu 2024 untuk pemilihan presiden maupun legislatif. Terkait hal ini, Media Dunsanak berkesempatan berdiskusi dengan Jack Febrian Rusdi yang berprofesi sebagai dosen, peneliti, inovator teknologi, dan penulis buku-buku IT.
Dalam dunia politik, Jack mengungkapkan bahwa relawan dengan partai politik memiliki peran yang sama-sama memiliki kepentingan. Kerjasama antar pihak ini membuktikan kekuatan kemenangan di berbagai negara, termasuk diantaranya seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, dan India.
Di Amerika Serikat, partai politik dan kandidat mengandalkan dukungan relawan untuk memenangkan pemilu. Relawan dapat melakukan tugas-tugas seperti panggilan suara, pintu ke pintu kampanye, dan membagikan selebaran. Relawan juga dapat menggunakan teknologi, seperti panggilan suara dan teks massal, untuk mencapai lebih banyak pemilih.
Jika diperhatikan di Inggris, partai politik memiliki program pelatihan relawan dan mengatur pertemuan dengan calon yang dijadwalkan. Relawan dapat memainkan peran penting dalam kampanye pintu ke pintu, membagikan selebaran, dan mengumpulkan dana.
Australia juga menarik untuk kita tinjau bersama. Partai politik di negara ini mengandalkan relawan untuk melakukan tugas seperti panggilan suara, pengumpulan tanda tangan, dan kampanye pintu ke pintu. Partai politik juga menyediakan pelatihan untuk relawan dan menyediakan teknologi untuk mendukung kampanye politik.
Jepang pun melakukan kolaborasi antar partai dengan relawan ini. Partai politik mengandalkan relawan untuk mengadakan pertemuan dengan warga, membagikan selebaran, dan mengumpulkan dukungan pemilih. Partai politik juga menggunakan teknologi, seperti aplikasi dan situs web, untuk memperluas jangkauan kampanye mereka.
Di India, partai politik memiliki jaringan besar relawan yang membantu dalam kampanye pintu ke pintu, kampanye media sosial, dan kampanye massa. Relawan juga dapat membantu dalam menempatkan posisi pengawas di tempat pemilihan untuk memastikan integritas pemilihan.
Di Indonesia sendiri, menjelang 2024 ini para relawan tumbuh dengan pesat. Relawan adalah individu yang mengambil peran atau melakukan kegiatan tertentu atas motif suka dan rela. Mesksipun atas motif suka dan rela, tumbuhnya ada yang dalam pengaruh politik, didanai, atau bahkan hadir secara generik dan alami. Kehadiran relawan ini pun unik di mata masyarakat, mereka mampu menjelma menjadi masyarakat tanpa membawa atribut, bersosialisasi dengan masyarakat di lapangan.
Dalam berbagai kasus, keberadaan relawan bahkan dapat tidak mudah diidentifikasi, mereka mampu berkamuflase. Bahkan untuk memasuki daerah yang dikuasai lawan politik, keberadaan mereka dapat tidak mudah diidentifikasi. Mereka dapat bergerak secara bergerilya. Salah satu kekuatan bagi relawan tertentu adalah kekuatan yang muncul dari hati nurani mereka. Sebagian relawan dapat dilihat bergerak tanpa didanai, mereka betul-betul berjuang dari hati nurani, bahkan tak kenal waktu dan tempat. Mereka mau mengeluarkan dana sendiri untuk mewujudkan idelisme mereka.
Menghadapi pemilu dalam waktu dekat ini di Indonesia ini, tentu berbagai strategi pemilu 2024 dilakukan oleh partai politik maupun relawan. Baik dalam kampanye calon legislatif, maupun kampanye capres.
Sebagai contoh, dari dokumentasi yang dimiliki oleh Media Dunsanak, kumpulan relawan besar seperti Sekber Kolaborasi Relawan Anies Jawa Barat berpotensi berpartner bagi partai yang sejalan, misalnya dengan Partai Nasdem, Partai PKS, Partai Demokrat, dan Partai Ummat. Apalagi partai tersebut memiliki bagian visi yang sama, seperti pemenangan Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.
Lalu apa saja peran relawan bagi partai politik di era teknologi informasi ini? Mari kita kupas terkait hal tersebut berdasarkan ulasan Jack yang disampaikan pada Media Dunsanak.
Jack mengungkapkan bahwa relawan berpotensi dalam berbagai hal, termasuk diantaranya dalam meningkatkan visibilitas partai politik, kampanye politik, dan penggalangan dana. Disamping itu juga terkait dengan analisis data, penggalangan masa, media sosial, pemantauan pemilihan, konsultasi, pengembangan keanggotaan, sosialisasi online, dan pendidikan pemilih.
Dalam meningkatkan visibilitas partai politik, relawan berpotensi untuk membantu meningkatkan visibilitas partai politik yang sejalan dengan relawan tersebut. Peningkatan visibilitas dilakukan melalui kegiatan atau acara yang menarik perhatian masyarakat. Relawan juga berpotensi dalam mengoptimalkan popularitas isu politik yang tersebar secara online, termasuk isu dari media sosial. Dengan dukungan relawan maka partai politik akan memiliki kehadiran yang kuat pada platform online.
Dalam kampanye politik dan penggalangan dana, relawan ini dapat mememainkan peran pentingnya. Seperti mendistribusikan selebaran, penempelan stiker, atau melakukan mensosialisasikan langsung ke masyarakat untuk menginformasikan para pemilih tentang kandidat legislatif dan partai. Di era teknologi ini, Relawan dapat membantu dalam kampanye digital seperti membagikan konten kampanye politik, membuat iklan digital, membuat dan mengelola kampanye crowdfunding, serta kegiatan amal.
Analisis data lapangan berpotensi dilakukan oleh relawan yang terampil dan lebih memudahkan dalam mendapatkan data di lapangan. Data lapangan dapat dikumpulkan dan dianalisis misalnya terkait dengan data pemilih secara demografi. Data tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan strategis terkait kampanye.
Penggalangan masa lain dari masa yang telah didapatkan oleh partai merupakan potensi lain terhadap keberadaan relawan ini. Relawan dengan komunitasnya merupakan potensi suara yang patut diperhitungkan. Relawan dapat lebih menguasi situasi lapangan, mereka lebih mudah menjelma di lapangan, bahkan pada daerah yang sensitif bagi partai tertentu karena tingginya kompetitor yang mendominasi suatu wilayah.
Peran pada media sosial juga perlu dipertimbangkan terkait dengan keberadaan relawan ini. Relawan dapat membantu partai politik untuk meningkatkan kehadiran mereka di media sosial dengan membuat, membagikan konten yang relevan dan menarik, atau bahkan mempopulerkan isu yang ada pada partai politik.
Pemantauan pemilihan merupakan kegiatan krusial terhadap nilai suara yang berhasil dikumpulkan. Keberadaan Relawan dapat membantu memantau pemilihan dan memastikan bahwa proses pemilihan berjalan lancar dan transparan.
Dari sisi konsultasi, Relawan dapat menjadi sumber daya penting untuk partai politik dalam memberikan saran dan masukan dalam hal strategi dan kebijakan politik. Pemahaman relawan di lapangan dapat menjadi pengcounter isu serta opini, sehingga strategi yang disusun partai dapat lebih diperkaya dengan adanya masukan dari para relawan ini.
Pengembangan keanggotaan adalah potensi lain dari keberadaan relawan. Relawan memiliki potensi untuk memperluas jaringan dan masa partai, termasuk dalam perekrutan dan mengorganisir anggota baru yang belum tersentuh oleh partai.
Sosialisasi secara online juga potensi yang dapat dioptimalkan melalui relawan. Relawan dapat membantu dalam melakukan panggilan suara online untuk menghubungi pemilih dan menjelaskan program partai politik.
Selain itu, Pendidikan pemilih merupakan salah satu konsentrasi yang dimiliki oleh partai, terutama untuk mensukseskan partai dalam memenangkan suara. Relawan dapat membantu partai politik dalam memberikan pendidikan politik kepada pemilih dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu politik.
“Di era teknologi dan informasi ini, hampir semua negara, partai politik dan relawan saling bergantung satu sama lain dalam mencapai kemenangan dalam pemilihan. Relawan dapat memainkan peran penting dalam kampanye politik, membantu partai politik dalam membangun hubungan dengan pemilih, dan meningkatkan dukungan pemilih untuk partai politik dan kandidat,” tutup Jack.
Comments 2