Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah dideklarasikan pada hari Sabtu, 2 September 2023, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Bakal Calon Presiden Anies Baswedan untuk pemilu 2024. Seperti diketahui Muhaimin Iskandar yang akrab dipanggil Cak Imin, adalah kader NU, juga merupakan cicit dari pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama, KH. Bisri Syansuri dan juga termasuk pendiri pondok pesantren Denanyar, Jombang dari garis keturunan ibu.
Pada pemilu sebelumnya, seperti dikutip dari Kompas (18/3/2019), Wakil Presiden RI yang akhirnya terpilih pada saat itu, Ma’ruf Amin mengatakan para warga Nahdlatul Ulama (NU) merasa bangga dengan dipilihnya sebagai cawapres pendamping capres petahana Joko Widodo. Sebab, kata Ma’ruf, pada masa itu, kader NU yang memimpin negara bertambah satu lagi. Sebelumnya baru satu kader NU yang menjadi Kepala Negara, yakni Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Kalau ada orang NU tidak mau milih kader NU, innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” lanjut Ma’ruf Amin pada waktu itu.
Tentu saja pada saat ini, potensi NU kembali menjadi peran utama di kancah politik nasional, dan bukan lagi figuran, seperti sebelum dideklarasikan Muhaimin Iskandar sebagai Capres 2024, akhir-akhir ini seperti biasa menjelang pemilu banyak yang melakukan pendekatan kepada kaum Nahdiyin, guna mendulang suara. Namun saat ini, melalui Muhaimin Iskandar, Kader NU kembali mendapatkan posisi sebagai calon wakil presiden di negara ini.
(Artikel bersumber dari Kompas.com dengan judul “Ma’ruf Amin: Kalau Ada Orang NU Tak Pilih Kader NU, Innalillahi…”, oleh Rakhmat Nur Hakim, diedit oleh Sandro Gatra. Baca artikel lengkapnya di sini.)