Sistem pengamanan keuangan bagi lembaga finansial dan perbankan sangat penting untuk melindungi aset dan data pelanggan dari ancaman keamanan online. Tindakan kecurangan ini dalam IT Security dikenal diantaranya dengan istilah Fraud. Lalu apa saja strategi yang dilakukan oleh lembaga yang terkait dengan keuangan?
Fraud adalah tindakan penipuan atau kecurangan yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau mengambil keuntungan dari orang lain. Fraud dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk dalam transaksi keuangan, perdagangan, penjualan, atau penggunaan kartu kredit.
Dengan kondisi dunia yang serba terhubung saat ini, potensi fraud seperti penyalahgunaan, pembajakan, dan kecurangan data terkait keuangan cukup rentan terjadi di berbagai aspek. Untuk itu, berbagai transaksi secara online perlu diamankan oleh perusahaan terkait dengan transaksi elektronik terutama untuk transaksi online.
Lembaga keuangan dan perbankan biasanya memiliki prosedur dan sistem keamanan untuk mencegah fraud dan meminimalkan risiko kerugian.
Berikut ini beberapa strategi yang dilakukan oleh perbankan, lembaga keuangan, maupun lembaga penyediakan pembayaran secara online. Strategi tersebut diantaranya melalui enkripsi data, penggunaan sertifikat SSL, penerapan autentikasi dua faktor, pemantauan transaksi, pengujian penetrasi, dan penguatan pelatihan keamanan di lingkungan internal.
Enkripsi data merupakan salah satu langkah yang ditindaklanjuti oleh lembaga terkait dengan transaksi keuangan secara online. Lembaga finansial dan perbankan menggunakan enkripsi data untuk melindungi informasi sensitif seperti nomor rekening, nomor kartu kredit, dan kata sandi. Enkripsi data dapat membantu melindungi informasi tersebut dari pencurian dan penggunaan yang tidak sah.
Penggunaan sertifikat SSL termasuk langkah pengamanan yang banyak digunakan. Sertifikat SSL dapat membantu mengamankan situs web dan melindungi data pelanggan dari pencurian. Melalui sertifikat SSL menjamin bahwa informasi yang dikirim antara server dan browser terenkripsi dan tidak dapat diakses oleh pihak ketiga yang tidak sah.
Penerapan autentikasi dua faktor. Autentikasi dua faktor adalah langkah keamanan tambahan yang dapat digunakan untuk melindungi akun pelanggan. Saat autentikasi dua faktor diaktifkan, pelanggan harus memasukkan kode yang dikirimkan ke ponsel atau email mereka sebagai langkah tambahan untuk membuktikan identitas mereka.
Pemantauan transaksi. Lembaga finansial dan perbankan biasanya harus memantau transaksi secara teratur untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau tidak sah. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa pola transaksi yang tidak biasa atau dengan menggunakan alat analisis data untuk mendeteksi kejanggalan.
Melakukan pengujian penetrasi: oleh lembaga finansial dan perbankan harus melakukan pengujian penetrasi secara teratur. Aktivitas ini dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem keamanan mereka. Pengujian penetrasi dapat membantu mengidentifikasi kerentanan dan memberikan kesempatan untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Di samping itu, perusahaan terkait penyediaan transaksi secara online juga elakukan pelatihan keamanan yang intensif terhadap sistem yang mereka gunakan. Pelatihan keamanan harus diberikan kepada staf dan karyawan untuk memastikan bahwa mereka memahami risiko keamanan online dan cara untuk melindungi informasi sensitif. Pelatihan ini dapat mencakup pelatihan tentang phishing, taktik keamanan, dan tindakan respons darurat jika terjadi insiden keamanan.
Di atas adalah diantara pengamanan yang dilakukan oleh perusahaan penyedia layanan transaksi online, khususnya terkait dengan finansial. Risiko kerentanan ini merupakan faktor penting bagi perusahaan tersebut. Kelemahan sistem mereka berpotensi memperburuk citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat, sehingga perusahaan tersebut selalu memberikan konsentrasi terhadap penyelewengan penggunaan sistem secara holistik.
Penulis: Jack Febrian Rusdi. Dosen, peneliti, dan inovator dalam bidang teknologi informasi. Saat ini penulis sedang mengikuti pendidikan PhD dalam bidang Teknologi Informasi.