Perjalanan panjang menuju pendaftaran bacapres & bawacapres dalam Pemilihan Presiden Indonesia yang tersisa hari dua minggu kedepan. Semua perhatian tertuju pada langkah-langkah yang diambil oleh Anies Baswedan, salah satu calon presiden yang paling menonjol, dan paling viral di medsos akhir-akhir ini.
Adapun salah satu pertanyaan utama adalah, siapakah yang akan menjadi calon wakil presiden mendampingi beliau dalam pertarungan politik mendatang? Kabar baru & terbarukan adalah Anies Baswedan telah memutuskan untuk mengusung Muhaimin Iskandar, yang juga dikenal sebagai Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebagai cawapres yang dideklarasikn pd tgl 2 September d Kota Arek-arek Suroboyo Jawa Timur.
Pilihan Anies menggandeng Cak Imin sebagai pasangannya dalam Pilpres ini telah memancing beragam tanggapan dan analisis dari berbagai kalangan masyarakat dan pengamat politik. Salah satu pendapat yang sangat dihormati dalam kaitannya dengan masalah ini adalah pandangan Profesor, Dr. Erliana Hasan, seorang ahli dalam bidang ilmu komunikasi politik pemerintahan yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan pemerintahan Indonesia.
Profesor, Dr.Erliana Hasan, yang dihubungi oleh Media Dunsanak, memberikan pandangannya yang berharga terkait keputusan yang diambil oleh Anies Baswedan. Menurut Prof.Dr.Erliana Hasan dalam proses pemilihan cawapresnya adalah sebagai langkah cerdas dan matang. Beliau menyatakan, “Anies adalah sosok yang sangat bijak dalam berpikir dan memiliki strategi nasional, global & memahami kondisi Geopolitik dunia kedepan yang terencana dengan baik, komorehensif & holystic guna menghadapi berbagai tantangan geopolitik kedepan, Ini adalah karakter & prinsip seorang Anis Baswedan dalam mengarungi berbagai rintangan, tantangn bahkan ancaman yang telah terbukti dalam perjalanan kariernya telah terbukti sangat arif & bijaksana.
Mengapa keputusan Anies Baswedan begitu penting? Itu karena pemilihan cawapres bukan hanya soal mendampingi seorang calon presiden, tetapi juga berkaitan erat dengan cara pandang dan arah kebijakan yang akan ditempuh oleh pasangan presiden dan wakil presiden tersebut selama masa jabatan mereka, sbgai amanah dari seluruh rakyat bangsa Indonesia. Oleh karena itu, memilih seorang cawapres adalah suatu strategis jitu yang harus diperhitungkn secara matang.
Cak Imin, sebagai tokoh yang memiliki pengalaman politik luas dan kepemimpinan di PKB, membawa dinamika tersendiri dalam peta politik Indonesia. Keputusan Anies untuk mengusungnya dapat dicermati sebagai upaya untuk memperkuat konsolidasi koalisi politik yang mungkin dibentuknya. Namun, tentu saja, ini juga mengundang pertanyaan tentang bagaimana kedua tokoh ini akan berkolaborasi dalam menghadapi isu-isu penting yang dihadapi oleh bangsa ini kedepan.
Profesor, Dr. Erliana juga menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan kita semua, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya istiqamah, konsisten dalam mendukung perubahan positif yg digaungkan Beliau dg menekankan bahwa perubahan ini akan membantu Indonesia mengatasi berbagai tantangan yang ada, baik secara lokal, nasional & global. Dalam era globalisasi digital saat ini, dimana kompleksitas tantangan bukan sjaa dari dunia nyata namun juga berhadapan dg dunia maya via teknology digital yg sangat menfominasi kehidupan manusia dewasa ini. Memiliki pemimpin yang cerdas dan berpikir strategis holistik adalah aset yang sangat berharga.
Ketika pemilihan presiden semakin dekat, langkah-langkah politik seperti pemilihan cawapres menjadi perhatian utama publik. Semoga keputusan-keputusan yang diambil oleh calon presiden dan wakil presiden mendatang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih kuat dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan nyata serta tantangan teknologi digital.
Semoga tulisan sederhana ini dapat memberi pencerahan bagi kita smua untuk tetap istiqomah dalam iman. Alfatihah… Prof.Dr.Dra.Hj. Erliana Hasan, BA.