Indonesia memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah dibandingkan negara-negara di ASEAN. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Situasi ini ditanggapi langsung oleh Prof Obsatar Sinaga selaku rektor Universitas Islam Nusantara (Uninus) di depan pemuka Minangkabau yang ada di Jawa Barat, Sabtu (06Mei2023).
“Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan. Perguruan tinggi perlu melakukan berbagai upaya, seperti meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki kurikulum, menambah fasilitas belajar-mengajar, dan meningkatkan kualitas pengajar dan tenaga kependidikan,” ungkap Prof. Obsatar.
Selain itu, perguruan tinggi dapat memperkuat hubungan dengan industri dan dunia usaha untuk memfasilitasi magang dan kerja sama riset dan pengembangan. “Hal ini akan memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman kerja yang relevan dan memperkuat keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja,” lanjut Rektor Uninus ini.
“Perguruan tinggi juga dapat membuka peluang belajar bagi masyarakat dengan cara memperluas jangkauan program pendidikan nonformal, seperti pelatihan dan kursus singkat yang terkait dengan kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja,” tambah Prof. Obsatar.
Upaya lain yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi adalah memperkuat kerja sama dengan institusi pendidikan di luar negeri untuk memperoleh sumber daya dan pengalaman baru dalam pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan.
“Dengan melakukan berbagai upaya tersebut, perguruan tinggi di Indonesia dapat berkontribusi dalam meningkatkan IPM dan mendorong kemajuan bangsa secara keseluruhan,” imbuh Prof. Osatar.
Lebih lanjut, Prof. Osatar mengatakan, “Uninus telah melakukan berbagai langkah tersebut, termasuk kemudahan bagi mahasiswa untuk kemudahan akses ke perguruan Tinggi, serta mempermudah mahasiswa saat perkuliahan, serta meraih kelulusan mahasiswa melalui pendampingan. Salah satu realisasi yang dilakukan oleh Uninus adalah dengan melakukan kerjasama, termasuk dengan masyarakat Minangkabau yang menempuh pendidikan di Bandung ini.”
Nukaddis Nasher selaku penyelenggara kegiatan pertemuan ini, yang ikut memperjuangkan kemudahan generasi muda Minangkabau untuk melanjutkan pendidikan di Bandung menyambut baik keterbukaan kerjasama antara masyarakat Minangkabau dengan Uninus ini.
“Masyarakat Minangkabau bangga dengan bentuk kerjasama dengan Uninus ini. Apalagi Uninus sebagai perguruan tinggi yang telah membuktikan dan menghasilkan para alumni di berbagai profesi di negara ini,” ungkap Nukaddis.
“Tentu kerjasama tersebut akan ditindaklanjuti dalam berbagai bentuk. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hasil kerjasama tersebut,” tutup Nukaddis yang juga menjabat sebagai Ketua Alumni Uninus.