Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D mengungkapkan bahwa hoax dan hate speech berpotensi memicu konflik sosial politik.
Prof Reini mengunkapkan bahwa masyarakat dunia ini semakin dicirikan dengan connectivity dan hyperconectivity. Tapi pada saat yang sama menghadapi tantangan untuk membangun dan memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa.
Di satu sisi ini adalah tantangan mewujudkan Unity in diversity atau Bhinneka Tunggal Ika di sisi lain ini tantangan untuk menjaga unity within conectivity yaitu kesatuan dalam hubungan yang luas dengan berbagai elemen masyarakat dunia.
Kesatuan dan persatuan kita sebagai sebuah bangsa menjadi fondasi untuk terus memperluas konektifitas dengan berbagai elemen masyarakat dari masyarakat dunia hal ini.
Rektor ITB ini menambahkan, “Tentunya bukan sebatas digital conectivity melainkan mencakup intelektual kultural dan sosioekonomi conectivity.”
“Tapi tidak jarang peluang tersebut digunakan untuk tujuan yang menyimpang seperti penyebaran hoax dan hate speech yang berpotensi memicu konflik sosial politik,” lanjut Prof. Reini dalam sambutannya pada Wisuda ITB 2022 hari ini (22/10) di Sabuga Bandung.
“Saudara dapat menjadi mitra kolaborasi bagi berbagai pihak mulai dari para praktisi, budayawan, pelaku, industri, politisi, pelaku pemerintahan, serta elemen masyarakat lainnya untuk bersama menjawab tantangan ke depan, demi kemajuan bangsa dan keberlanjutan masyarakat dunia”, tutup Prof. Reini.
Beritanya sangat bermanfaat
Dapat disimpulkan bahwa informasi dapat menjadi sebuah bumerang bagi kita sendiri jika kita tidak pandai dalam menanggapi sebuah informasi yang kita terima.
Memilah dan melakukan cek sumber berita sangat penting di era sekarang. Dengan banyak dan mudahnya informasi yang dibuat oleh berbagai pihak, sangat besar kemungkinan bahwa banyak berita bohong yang dipublikasikan dan mudah dipercaya orang.
Terimakasih atas informasinya.
Tidak dapat dipungkiri lagi Hoax dan Hate Speech itu berbahaya yang dapat merugikan bagi satu sisi bahkan sampai berpotensi memicu konflik sosial politik.
Sandi Hermawan – 19552011122
Informasi yang sangat mendidaksi, membuat penasaran akan paham untuk mewujudkan connectivity.
Salah satu artikel yang menarik, membahas tentang hate speech dan hoax oleh Rektor ITB. Relevan pada jaman digitalisasi sekarang. Benar juga apa yang di sampaikan beliau, digital connectivity harus di barengi dengan intelektual kultural dan sosioekonomi conectivity. Tujuannya agar meminimalisir atau bahkan bisa menghilangkan hoax dan hate speech.
Terima kasih informasinya, dengan ini saya semakin paham betapa bahayanya berita hoax dan hate speech itu. Semoga dengan berita ini warga indonesia bisa lebih teliti lagi dalam memilah informasi yang didapatkannya dan tidak mudah terprovokasi oleh orang lain
Kita sebagai masyarakat harus bisa memberantas kabar kabar hoax dan melaporkan tindakan hate speech di media sosial. Karna kedua hal tersebut sangat meresahkan, apalagi mendekati pemilu capres 2024.
Dengan semakin banyaknya media yang ada, akan semakin banyak berita-berita dari berbagai sumber bertebaran. Salah satu yang berbahaya dalam media sosial maupun media pemberitaan yaitu adalah hate speech dan hoax yang ditimbulkan. Salah satu cara untuk menangani permasalahan tersebut adalah memilah milih media yang resmi dan dapat dipercaya dalam mendapat berita atau kabar. Karena hanya dengan hate speech dan hoax tersebut dapat mempicu konflik sosial, politik, dan lainnya yang bahkan bahayanya lebih fatal dibanding yang sudah timbul.
Informasi yang bermanfaat terutama untuk orang awam yang masih belum paham apa itu Hoax semoga dengan adanya artikel ini menjadi pembelajaran kita dalam menangani berita hoax yang tersebar
Banyaknya informasi yang beredar mengenai hate speech membuat kita harus menjadi lebih bijak dalam memilah dan memahami setiap informasi. Verifikasi terlebih dahulu sumber berita tersebut agar informasi yang kita terima bukanlah berita hoax
Menanggapi perihal hate speech tentang penerapan UU ITE tentang pencemaran nama baik, pihak yang merasa dirugikan juga dapat mengajukan banding terhadap informasi yang merugikan dirinya, sehingga kita juga perlu waspada tidak hanya dalam menerima informasi namun juga dalam menanggapi informasi tersebut
Maka dari itu, di era digital ini kita harus bijak dan teliti dalam menanggapi suatu sumber informasi negatif yang belum tentu kebenarannya.
Kita harus bisa memilih informasi mana yang akan kita baca agar tidak mudah terprovokasi oleh hate speech dan hoax.
Kita sebagai pembaca harus dengan bijak memilah dan memilih dalam mengkonsumsi berita dari berbagai media.
Berita yang sangat informatif bagi kalangan anak muda, untuk memilih informasi dan jangan tersulut emosi
Sangat setuju, hoax dan hate speech menjadi faktor yang sering menghambat berbagai macam hal.
Artikel yang bermanfaat. Di jaman digital seperti saat ini banyak orang yang menggunakan internet secara tidak bijak, oleh karena itu kita harus pintar-pintar memilah apa yang kita lihat.
Betul sekali sumber konflik bermula dari hate speech dan hoax, maka pentingnya digitalisasi itu sendiri dimulai dari kesadaran untuk memfilter terutama terkait media informasi yang harus dipastikan terlebih dahulu sumber serta data nya. Tentunya untuk mewujudkan unity in diversity dan menjaga unity within connectivity di lingkungan masyarakat.
Pembahasan ini sangat bermafaat sekali paham betapa bahayanya berita hoax dan hate, maka dari itu kita harus bijak memilih informasi agar tidak mudah terprovokasi oleh hate speech dan hoax yang kita baca.
Informasi yang sangat bermanfaat, apalagi bagi kalangan muda yang dimana pada zaman ini banyak berita hoax yang dimana berita ini bisa menambah lagi kesadaran kita dalam menerima informasi .
Kelas-TIF RM
Artikel yang sangat bermanfaat, Pada era digital sekarang banyak kalangan orang dari semua umur menggunakan internet, maka dari itu kita harus menggunakan kata-kata sopan yang universal.
dapat di simpulkan bahwa dalam menyebarkan informasi kita baiknya memilih deengan bijak dan seksama tentang informasi tersebut
Nah tentu topik Hoax ini bisa berkamuflase seiring perkembangan jaman, tentunya akan merambah ke media lain sesuai dengan sarana komunikasi nya. Untuk itu untuk meminimalisir sebagai bagian orang yang melek teknologi perlu memanfaatkan kecerdasan buatan dalam pengembangan sistem filter berita bohong.