Bandung, 17 Oktober 2023 – Mesjid Sakinah di Marga Asih, Kabupaten Bandung, menjadi saksi kebersamaan masyarakat dalam acara peringatan Maulid Nabi. Acara yang dihadiri oleh masyarakat setempat dan Ustadz Buya Ristawardi Datuak Marajo ini turut menjadi wadah diskusi tentang perkembangan orang Minang yang merantau, yang disampaikan oleh Wardoli, Ketua Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) Bandung Raya.
Dalam pengajiannya, Wardoli memaparkan tentang keberhasilan perantau Minang yang telah berkontribusi dalam pembangunan dan perekonomian daerah. Sebagai penggerak utama acara Pengajian PKDP, Wardoli menekankan pentingnya kebersamaan dengan masyarakat lokal untuk menciptakan solidaritas dan kompak.
Pesan yang disampaikan oleh Wardoli yang juga menjadi calon legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gelora dengan nomor urut 4 untuk daerah pemilihan Kabupaten Bandung ini, ia mencerminkan semangat gotong-royong, di mana perantau Minang tidak hanya membawa berkah dalam bentuk usaha dan bisnis, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Melalui toko dan usaha yang mereka kelola, perantau Minang memberikan peluang pekerjaan kepada berbagai lapisan masyarakat, mengatasi pengangguran, dan membantu perekonomian daerah.
Hadir dalam acara ini adalah Wakil Bupati Sahrul Gunawan dan tokoh masyarakat setempat. Wakil Bupati menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif perantau Minang dalam membantu perekonomian daerah. “Terimakasih kepada para perantau Minang yang ikut berkontribusi dalam pembangunan dan perekonomian daerah. Prinsip ‘bumi dipijak, langit dijunjung’ mereka telah menjadi teladan bagi masyarakat Kabupaten Bandung,” ujar Wakil Bupati.
Beliau juga menekankan harapannya agar kontribusi positif perantau Minang terus berlanjut dan dapat mendukung upaya pemerintah dalam memajukan Kabupaten Bandung. “Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di Kabupaten Bandung, terutama dalam pembangunan dan perekonomian daerah,” tambah Wakil Bupati.
Acara ini menjadi momentum penting dalam merajut kebersamaan antara perantau Minang dan masyarakat lokal, sebagai langkah konkret untuk menciptakan kondisi sosial yang lebih baik dan perekonomian yang berkelanjutan di Kabupaten Bandung.