Bandung, 7 Agustus 2024 – Dalam sebuah diskusi informal yang berlangsung di Bandung baru-baru ini, Jack Febrian Rusdi, PhD., seorang akademisi, bertukar pikiran dengan dua kandidat doktor, Budi Sunaryo dan Muhammad Riza Nurtam, mengenai peran buku cetak di era digital.
Diskusi ini dipicu oleh keprihatinan Rusdi terhadap semakin terpinggirkannya buku cetak oleh kehadiran buku elektronik dan berbagai sumber informasi digital lainnya. “Buku cetak memiliki nilai unik yang tidak bisa digantikan oleh buku elektronik,” tegas Dr. Jack.
Sunaryo, salah satu kandidat doktor, mengamini pendapat Dr. Jack. Ia menyoroti pentingnya struktur buku cetak yang membantu pembaca memahami alur informasi secara sistematis. “Buku cetak memberikan pengalaman membaca yang lebih fokus dan mendalam,” ujarnya.
Sementara itu, Nurtam, kandidat doktor lainnya, menyoroti daya tarik visual dan emosional buku cetak. “Aroma kertas dan tekstur halaman buku memberikan pengalaman sensorik yang memperkaya proses membaca,” ungkapnya.
Ketiganya sepakat bahwa buku cetak tetap memiliki peran penting dalam dunia akademik. Rusdi mencontohkan, “Dalam perkuliahan, buku cetak seringkali menjadi referensi utama yang direkomendasikan oleh dosen.”
Namun, mereka juga mengakui bahwa buku elektronik memiliki kelebihan tersendiri, seperti kemudahan akses dan portabilitas. “Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang penting adalah kita bisa memanfaatkan keduanya secara optimal,” kata Sunaryo.
Diskusi ini memberikan wawasan baru mengenai peran buku cetak di era digital. Meskipun buku elektronik semakin populer, buku cetak tetap memiliki nilai dan keunikan tersendiri yang patut dihargai.
Beberapa poin penting yang mengemuka dalam diskusi ini antara lain:
- Buku cetak menawarkan struktur informasi yang lebih sistematis dan mudah dipahami.
- Buku cetak memberikan pengalaman membaca yang lebih fokus dan mendalam.
- Buku cetak memiliki daya tarik visual dan emosional yang kuat.
- Buku cetak tetap menjadi referensi utama dalam dunia akademik.
- Buku elektronik memiliki kelebihan dalam hal aksesibilitas dan portabilitas.
Diskusi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih menghargai buku cetak sebagai salah satu sumber pengetahuan yang berharga.