Bandung, 21 November 2024 – Jarak dan waktu bukanlah penghalang bagi generasi muda Minangkabau di perantauan untuk tetap melestarikan adat dan budaya leluhur. Semangat ini berkobar di Kota Kembang, di mana puluhan generasi muda Minang berkumpul di V Hotel Bandung untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 21-22 November 2024 ini mengusung tema “Dari Niniak Turun Ka Mamak, Dari Mamak Turun Ka Kakamanakan”.
Bimtek yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Minang di rantau tetap peduli dengan akar budayanya. Mereka datang dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat hingga para profesional muda. Antusiasme peserta terlihat dari penuhnya ruangan rapat hingga beberapa peserta kesulitan mendapatkan kursi.
Acara ini semakin meriah dengan kehadiran tokoh-tokoh penting dari Sumatera Barat dan Jawa Barat. Tampak hadir Dr. H. Jefrinal Arifin, SH. M. SI. selaku Kepala Dinas Kebudayaan Pemprov. Sumbar, Aschari Chayaditama, S. Stp. M. Soc. SC. Ph. D. selaku Kepala Badan Penghubung Prov. Sumbar, dan Ketua DPW IKM Prov. Jabar Joni Martius Sikumbang.
Selain itu, hadir pula tokoh-tokoh Minangkabau lainnya seperti H. Hasril Chaniago, seorang Wartawan/Penulis sejarah dan biografi, Dr. Drs. Amril Amir, seorang Budayawan, dan Dr. Jack Febrian Rusdi pakar IT dan Perilaku.
Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah pemaparan dari Prof. Dr. Puti Reno Raudha Thaib, Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Minangkabau. Dengan tema “Kekerabatan Minangkabau yang Bernasab ke Ayah dan Bersukur ke Ibu dalam Tantangan Zaman”,
Prof. Puti Reno dengan lugas menjelaskan sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau serta tantangannya di era modern.
Habib, seorang mahasiswa jurusan Akidah dan Filsafat Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti Bimtek ini. “Acara ini sangat bermanfaat bagi saya untuk memperluas wawasan tentang adat Minangkabau, terutama sistem kekerabatannya yang unik,” ujarnya.
Efriyanto dari Badan Penghubung Sumatera Barat di sela kegiatan kepada Dunsanak mengungkapkan kegiatan ini merupakan penjembatan generasi muda perantauan terkait dengan adat Minangkabau.
Melalui Bimtek ini, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat berharap dapat memperkuat jati diri generasi muda Minangkabau di perantauan agar tetap memegang teguh adat dan budaya di tengah arus globalisasi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mereka untuk berjejaring dan saling berbagi pengalaman.