Oleh: Jack Febrian Rusdi
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan keragaman etnisnya, memiliki banyak konsep unik yang mempererat hubungan antarwarga. Salah satu konsep yang menarik adalah dunsanak, yang juga diisiasi berasal dari bahasa Sunda kuno, dan popularitas istilah ini diantaranya berakar kuat dalam budaya Minangkabau.
Trigger pengangkatan pengertial istilah Dunsanak ini kembali, mengacu kepada salah satu teks yang disampaikan oleh DR. Eddy RS baru-baru ini di media Whatsapp Group komunitas daerah. Pada tulisan tersebut dinyatakan bahwa Dunsanak berarti saudara atau kerabat, mencerminkan ikatan kekerabatan yang erat dan kompleks, membentuk identitas kolektif masyarakat. Pada tulisan tersebut diberi judul “Kita tidak sedarah, tapi melebihi saudara, itulah yang disebut: DUNSANAK”.
Menariknya, istilah serupa dengan makna yang mendekati juga ditemukan dalam berbagai etnis di Indonesia, seperti dansanak, kisanak, sanak saudara, dan lainnya, menunjukkan bahwa konsep kekerabatan yang kuat telah mengakar luas di Nusantara.
Dalam konteks yang lebih luas, dunsanak tidak hanya terbatas pada hubungan darah, tetapi juga mencakup ikatan emosional, sosial, dan budaya yang terjalin di antara individu dan kelompok. Konsep ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati, nilai-nilai yang menjadi fondasi bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Dunsanak juga mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, merangkul keberagaman, dan membangun kebersamaan di atas landasan nilai-nilai luhur yang kita miliki bersama. Dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, dunsanak menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya, menciptakan harmoni dalam keberagaman.
Namun, seiring dengan perubahan zaman, konsep dunsanak menghadapi berbagai tantangan. Individualisme, modernisasi, dan globalisasi telah mengikis ikatan tradisional dunsanak. Banyak generasi muda yang kurang memahami makna dan pentingnya dunsanak dalam kehidupan mereka.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melestarikan dan memperkuat konsep dunsanak. Pendidikan tentang nilai-nilai luhur bangsa perlu ditingkatkan, terutama di kalangan generasi muda. Selain itu, perlu ada upaya untuk menciptakan ruang-ruang interaksi antarwarga, baik secara fisik maupun virtual, agar ikatan dunsanak tetap terjaga.
Dunsanak adalah warisan berharga dari nenek moyang kita. Ia adalah cerminan dari semangat persatuan dan kesatuan yang telah mengakar kuat dalam budaya Indonesia. Dengan menjaga dan memperkuat dunsanak, kita turut menjaga kelestarian budaya bangsa dan mempererat jalinan persaudaraan di seluruh Nusantara.