Bandung, 31 Agustus 2024 – Seminar Nasional CORISINDO 2024 di Universitas Teknologi Bandung (UTB) tidak hanya membahas potensi gemilang Artificial Intelligence (AI), tapi juga mengungkap sisi gelapnya. Jack Febrian Rusdi, ST., MT., Ph.D., Dosen dan Peneliti UTB sekaligus moderator acara, melontarkan peringatan keras: “AI bisa menjebak, referensi palsu bisa berujung pencabutan gelar!”
Ironi Pendidikan Tinggi di Era AI
“Ironisnya, di saat teknologi semakin pintar dan AI mampu memberikan berbagai referensi, kita justru menemukan mahasiswa yang lulus tanpa memiliki buku referensi ilmiah,” ungkap Jack. Ia menekankan pentingnya bagi akademisi untuk tetap berpegang pada referensi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Jack juga menyoroti potensi bahaya AI dalam menghasilkan informasi yang tidak akurat atau bahkan palsu. “AI dalam kondisi tertentu bisa menjebak, terutama dengan memberikan referensi yang tidak valid,” ujarnya. Ia mengingatkan agar para akademisi tidak terlena dengan kemudahan yang ditawarkan AI, dan tetap melakukan verifikasi informasi secara menyeluruh.
“Jangan sampai beberapa tahun lagi, gelar sarjana, master, atau bahkan doktor dicabut karena menggunakan AI yang menghasilkan referensi yang mengada-ada alias tidak valid,” tegas Jack. Peringatan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh peserta seminar, terutama para mahasiswa dan akademisi, untuk tetap menjunjung tinggi integritas dan etika dalam penelitian dan penulisan ilmiah.
Dukungan Luas dari Berbagai Institusi
Seminar Nasional CORISINDO 2024 ini menjadi momentum penting untuk membahas tidak hanya potensi AI, tetapi juga tantangan dan tanggung jawab yang menyertainya. Acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lain, termasuk Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IndoCEISS, Bimbingan Teknis (Bimtek) Akreditasi Perguruan Tinggi dan Program Studi, serta CORISINDO Competition yang diikuti oleh 200 peserta dari berbagai institusi.
Ketua pelaksana kegiatan, Harya Gusdevi, menjelaskan bahwa Seminar Nasional CORISINDO 2024 merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi anggota IndoCEISS dan CORIS Group. Tahun ini, UTB mendapat kehormatan sebagai tuan rumah, dengan dukungan dari berbagai institusi pendidikan dan industri terkemuka di Indonesia, antara lain:
- Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Gajah Mada
- Universitas Teknologi Jogjakarta
- PT EPTEC Solution
- PT PNM
- Universitas Gunadharma
- Binus University
- ITB Stikom Bali
- Universitas Bina Sarana Informatika
- STMIK Kalirejo Lampung
- STMIK LIKMI
- Universitas Potensi Utama
- Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
- STIKOM PGRI Banyuwangi
- Universitas Bunda Mulia
- Universitas Jenderal Ahmad Yani
- STMIK Pontianak
- Universitas Klabat
- STMIK PP KIA Tarakanita Rahmawati
- Universita Bumigora
- STMIK Lombok
- Universitas Raharja
- ISB Atmaluhur
- Universitas DIPA Makassar
- Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia
- Universitas Sanatadarma
- Universitas AMIKOM Jogjakarta
- Digitech University
- Bank BJB
- Bank Mandiri
Seminar nasional ini berhasil menarik minat besar dari para akademisi, dengan 144 paper yang disubmit dan paper terpilih dipublikasikan pada jurnal terindeks SINTA.